2014-05-17 15:11:10
Igor Dirgantara (Helmi/dok)
Politikindonesia - Pernyataan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri bahwa Joko Widodo adalah petugas partai yang ditugaskan menjadi calon Presiden, semakin menegaskan, pola pikir tokoh yang kurang reformis. Jokowi hanya menjadi boneka untuk mendulang suara di Pemilu 2014.
Setidaknya demikian pendapat yang disampaikan engamat politik dari Universitas Jayabaya, Igor Dirgantara kepada pers, Sabtu (17/05). Ia menilai, pola pikir Megawati justru identik dengan zaman Orde Baru dulu. "Jangan lupa, dulu di masa Orde Baru, KSAD Jenderal R. Hartono juga pernah mengatakan bahwa anggota ABRI adalah kader Golkar."
Igor mengritik, diera reformasi saat ini, ternyata masih ada ketua umum parpol besar pemenang Pileg, yang lantang bicara bahwa Jokowi sebagai capres PDIP adalah petugas partai.
Igor berharap rakyat jeli dan sadar melihat fenomena ini, dimana ada parpol atau sosok figur elit yang dipandang reformasi, ternyata melanggengkan politik status quo.
"Publik harus realistis bahwa Jokowi itu memang capres instan yang didorong maju untuk mendulang suara belaka bagi PDIP. Tentu hal itu sah saja, tetapi ini adalah manifestasi lain dari gimmick dalang (Megawati) terhadap wayangnya (Jokowi)," ujar dia.
Igor mengritik, terkesan jelas Megawati kurang menyelami semangat melaksanakan agenda reformasi. Di mana pusat kekuasaan masih dipegang dan terkonsentrasi oleh elite, bukan kepada sistem.
(kap/rin/nis)
